Thursday, January 26, 2012

100 Days Of Love -unknown

Pada suatu hari Peter dan Tina sedang duduk bersama di taman kampus tanpa melakukan apapun, hanya memandang langit sementara sahabat-sahabat mereka sedang asyik bercanda ria dengan kekasih mereka masing-masing.
Tina: ‘Duh bosen banget. Aku harap aku juga punya pacar yang bisa berbagi waktu denganku.’
Peter: ‘kayaknya cuma tinggal kita berdua deh yang jomblo. cuma kita berdua saja yang tidak punya pasangan sekarang.’ (keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)
Tina: ‘Kayaknya aku ada ide bagus deh. kita adakan permainan yuk?’
Peter: ‘Eh? permainan apaan?’
Tina: ‘Eng… gampang sih permainannya. Kamu jadi pacarku dan aku jadi pacarmu tapi hanya untuk 100 hari saja. gimana menurutmu?’
Peter: ‘baiklah… lagian aku juga gak ada rencana apa-apa untuk beberapa bulan ke depan.’
Tina: ‘Kok kayaknya kamu gak terlalu niat ya… semangat dong! hari ini akan jadi hari pertama kita kencan. Mau jalan-jalan kemana nih?’
Peter: ‘Gimana kalo kita nonton saja? Kalo gak salah film The Troy lagi maen deh. katanya film itu bagus’
Tina: ‘OK dech…. Yuk kita pergi sekarang…. ntar pulang nonton kita ke karaoke ya… ajak aja adik kamu sama pacarnya biar seru.’
Peter : ‘Boleh juga…’
(mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan Peter mengantarkan Tina pulang malam harinya)

Hari ke 2:
Peter dan Tina menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafe, suasana kafe yang remang-remang dan alunan musik yang syahdu membawa hati mereka pada situasi yang romantis. Sebelum pulang Peter membeli sebuah kalung perak berliontin bintang untuk Tina.

Hari ke 3:
Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mencari kado untuk seorang sahabat Peter. Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan membeli sebuah miniatur mobil mini. Setelah itu mereka beristirahat duduk di foodcourt, makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua dan mulai berpegangan tangan untuk pertama kalinya.

Hari ke 7:
Bermain bowling dengan teman-teman Peter. Tangan tina terasa sakit karena tidak pernah bermain bowling sebelumnya. Peter memijit-mijit tangan Tina dengan lembut.

Hari ke 25:
Peter mengajak Tina makan malam di Ancol Bay. Bulan sudah menampakkan diri, langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya. Mereka duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin berpadu dengan suara gelombang bergulung di pantai. Sekali lagi Tina memandang langit, dan melihat bintang jatuh. Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.

Hari ke 41:
Peter berulang tahun. Tina membuatkan kue ulang tahun untuk Peter. Bukan kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yang mulai timbul dalam hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Peter terharu menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup lilin ulang tahunnya.

Hari ke 67:
Menghabiskan waktu di Dufan. Naik halilintar, makan es krim bersama, dan mengunjungi stand permainan. Peter menghadiahkan sebuah boneka teddy bear untuk Tina, dan Tina membelikan sebuah pulpen untuk Peter.

Hari ke 72:
Pergi Ke PRJ. Melihat meriahnya pameran lampion dari negeri China. Tina penasaran untuk mengunjungi salah satu tenda peramal. Sang peramal hanya mengatakan ‘Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang’. Kemudian peramal itu meneteskan air mata.

Hari ke 84:
Peter mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai. Pantai Anyer sangat sepi karena bukan waktunya liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan sandal dan berjalan sepanjang pantai sambil berpegangan tangan,merasakan lembutnya pasir dan dinginnya air laut menghempas kaki mereka. Matahari terbenam, dan mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi.

Hari ke 99:
Peter memutuskan agar mereka menjalani hari ini dengan santai dan sederhana.
Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota.

15:20 pm
Tina: ‘Aku haus. Istirahat dulu yuk sebentar. ‘
Peter: ‘Tunggu disini, aku beli minuman dulu. Aku mau teh botol saja. Kamu mau minum apa?’
Tina: ‘Aku saja yang beli. kamu kan capek sudah menyetir keliling kota hari ini. Sebentar ya’
Peter mengangguk. kakinya memang pegal sekali karena dimana-mana Jakarta selalu macet.

15:30 pm
Peter sudah menunggu selama 10 menit and Tina belum kembali juga.
Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari menghampirinya dengan wajah panik.
Peter : ‘Ada apa pak?’
Orang asing: ‘Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kayaknya perempuan itu adalah temanmu’
Peter segera berlari bersama dengan orang asing itu. Disana, di atas aspal yang panas terjemur terik matahari siang, tergeletak tubuh Tina bersimbah darah, masih memegang botol minumannya. Peter segera melarikan mobilnya membawa Tina ke rumah sakit terdekat. Peter duduk diluar ruang gawat darurat selama 8 jam 10 menit. Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.

23:53 pm
Dokter: ‘Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yang terbaik. Dia masih bernafas sekarang tapi Yang kuasa akan segera menjemput. Kami menemukan surat ini dalam kantung bajunya.’
Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada Peter dan dia segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat Tina. Wajahnya pucat tetapi terlihat damai. Peter duduk disamping pembaringan tina dan menggenggam tangan Tina dengan erat. Untuk pertama kali dalam hidupnya Peter merasakan torehan luka yang sangat dalam di hatinya. Butiran air mata mengalir dari kedua belah matanya. Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis Tina untuknya.


Surat Untuk Peter

Dear Peter…
ke 100 hari kita sudah hampir berakhir. Aku menikmati hari-hari yang kulalui bersamamu. Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak, tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku. Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yang berharga dalam hidupku. Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi sebelumnya. Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa memperpanjang hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh malam itu di pantai, Aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur hidupku. Peter, aku sangat sayang padamu.

23:58
Peter: ‘Tina, apakah kau tahu harapan apa yang kuucapkan dalam hati saat meniup lilin ulang tahunku? Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya. Tina, kau tidak bisa meninggalkanku! Jari yang kita lalui baru berjumlah 99 hari! Kamu harus bangun dan kita akan melewati puluhan ribu hari bersama-sama! Aku juga sayang padamu, Tina. Jangan tinggalkan aku, jangan biarkan aku kesepian! Tina, Aku sayang kamu…!’

Kisah Nyata Surat Seorang Ayah Kepada Anaknya yang Sudah Meninggal -unknown

Dear Libby,
Apa kabar Libby ? Akhir-akhir ini ayah kangen dan ingat terus sama Libby, apalagi di negara kita saat ini sedang berjangkit penyakit demam berdarah. Virus yang mengantarkan Libby menghadap Tuhan YME.
Ayah ingat hampir satu tahun yang lalu. Sejak hari Sabtu tgl 19 April 2003, Libby sudah mengeluh kurang enak badan, ayah langsung membawa Libby ke dokter specialis Libby di Mall Ambassador hari itu juga untuk mendapatkan perawatan. Dokter waktu itu menyatakan bahwa Libby sakit radang tenggorokan.
Walaupun sudah agak membaik, hari Senin 21 April 2003 Libby tidak sekolah dulu agar bisa beristirahat dan lagipula besok Libby akan perform ballet untuk pertama kalinya. Ketika ayah pulang kantor, Libby sangat excited untuk segera perform ballet besok harinya. Ayah juga ingat Libby tunjukkan semua costum yang telah dimiliki. Kamu memang sangat-sangat menyenangi ballet. “Ayah lihat Libby perform besok kan ?” tanya Libby pada ayah, yang ayah langsung jawab iya.
Keesokan harinya tanggal 22 April 2003, Ayah sengaja mengambil cuti agar bisa leluasa hadir ke performance ballet Libby yang pertama. Pk 6.15 Ayah mengantarkan Libby sekolah, sepanjang perjalanan Libby terus berbicara mengenai performance ballet (suatu ritual yang hampir setiap hari ayah jalani bersama Libby ketika Libby sudah mulai TK di Lab.School Rawamangun). Karena hari itu cuti, ayah pun bisa menjemput Libby ketika pulang sekolah pk 11.30, Libby sangat senang ayah jemput karena tidak biasa-biasanya ayah bisa jemput kamu. Dalam perjalanan pulang Libby bertanya sama ayah, “Ayah, siapa Kartini itu?” lalu ayah jawab “Kartini itu seorang putri yang berjasa pada kaum wanita makanya diperingati sebagai hari Kartini”. Kemudian Libby bertanya lagi “kok putri tidak pakai baju Cinderella” (Libby tahunya gambaran Putri adalah seperti yang digambarkan dalam karakter Disney).
Ayah berusaha menjawab semua pertanyaan Libby dengan sebaik mungkin. Bahkan sampai pada pertanyaan “Kartini itu sudah meninggal ya ayah?”, ayah jawab iya. Libby masih terus memborbardir ayah dengan pertanyaan, “Kalau Libby mau diperingati harus meninggal dulu ya yah? Ayah agak bingung juga menjawabnya, namun akhirnya ayah jawab “tidak perlu karena ada juga yang masih hidup sudah diperingati” . Pertanyaan itu tadinya hampir tidak ada artinya kecuali contoh lain dari curiosity kamu yang sangat tinggi, namun belakangan ayah mulai menyadari bahwa mungkin ini adalah firasat tepat seminggu sebelum kepulangan kamu ke Tuhan YME.
Ketika perform ballet, ayah ingat Libby kelihatan masih lemas, belum lagi beberapa teman kamu tidak menari dengan baik sehingga secara keseluruhan penampilannya tidak terlalu menggembirakan. Kamu yang sangat perfectionist kelihatan sangat kecewa dengan penampilan kelompokmu yang kurang kompak. Ketika pulang, Libby kelihatan agak murung, ayah terus menerus berusaha untuk menghibur Libby dengan mengatakan bahwa performance- mu cukup baik. Tapi tidak dapat ditutupi bahwa Libby kecewa sekali. Hari Kamis malam, Libby panas lagi sampai 40 derajat. Tanggal 25 April 2003, Libby ulang tahun yang ke-5, kamu masih sakit sehingga tidak masuk sekolah. Ayah dan Mommy kembali membawa kamu ke dokter, dokter mengatakan bahwa jika sampai Senin belum turun juga panasnya, Senin harus diambil darah.
Tanggal 26 April 2003, Libby merayakan pesta ulang tahun yang ke-5 di McDonald Arion. Libby sudah mulai turun panasnya hanya masih kelihatan lemas. Pesta ini adalah permintaan pertama Libby karena biasanya ulangtahunmu hanya dirayakan di sekolah dengan membawa kue ulang tahun saja. Entah kenapa Libby menginginkan pesta di McDonald lengkap dengan badut-nya. Ayah minta maaf sama Libby karena terlambat mengurusnya, badut yang diminta kamu tidak bisa hadir di pesta, ayah tidak tahu bahwa McD tidak memperbolehkan badut dari luar.
Libby kelihatan kecewa dengan ketidakhadiran badut itu karena ternyata kamu sudah bercerita pada teman-temanmu bahwa di pestanya akan ada badut teletubies (Ayah sangat-sangat menyesal tidak bisa memenuhi permintaan Libby, maafin ayah ya Liv…). Libby ngomong, “badutnya nggak bisa datang ya, yah? Gimana ya nanti Libby dibilang pembohong sama teman-teman. Tapi nggak apa-apalah teman-teman pasti ngerti”. Libby adalah seorang yang sangat patuh terhadap janji, kamu tidak mau mengecewakan orang lain.
Pulang dari pesta Libby kelihatan sakit lagi, ayah mencoba untuk menghibur kamu dengan melakukan kompres dan lain-lain, panas kamu tidak turun-turun, hadiah yang banyak pun hampir-hampir tidak kamu sentuh, hanya saja ada percakapan kita yang ayah masih sangat ingat. Libby ingat nggak ketika ayah tanya “Liv, uang yang dari nini kan banyak, mau dibeliin apa sama Libby, beliin mainan ya!?” Libby malah bilang sama ayah “Ayah, mainan Libby udah banyak sekali…bahkan sebagian mau Libby kasiin ke orang miskin, kasihan kan mereka nggak punya mainan… Libby mau kirim bunga yang banyak sekali untuk nini..Nini pasti seneng…”
Ayah kaget denger jawaban Libby tapi sama sekali tidak menyangka apa-apa..belakangan ayah baru sadar ini adalah tanda-tandamu yang lain karena waktu sebelum pemakaman ternyata rumah nini tempat kamu disemayamkan dipenuhi oleh bunga-bunga yang bersimpati sama kita. Libby ingat nggak hari Minggu ayah dan Mommy bawa Libby ke rumah sakit Bunda untuk diambil darah karena ayah tidak mau nunggu lagi sampai hari Senin. Ayah ingat Libby minta ayam A&W dan minuman Fruity strawberry, ayah seneng sekali Libby minta makan karena sudah dua hari ke belakang Libby susah makan. Libby nggak pernah mengeluh sakit perut cuma mengeluh pusing saja dan mual.
Besoknya mommy membawa hasil test darah ke dokter lagi, trombosit kamu masih 149.000. Kata dokter Libby terkena gejala Thypus dan disarankan untuk istirahat dan banyak minum. Sore harinya panas Libby sudah mulai turun, ayah senang sekali pada saat itu, bahkan ayah telepon ke Bandung untuk memberi tahu bahwa Libby sudah turun panasnya, cuma pada saat itu Libby masih sangat lemas dan masih muntah. Ayah pikir Libby sudah mendingan. Malamnya ternyata Libby terus mengigau dalam tidur, ayah, mommy dan uti nggak berhenti berdoa, kita putuskan untuk membawa kamu ke dokter lagi first thing in the morning. Sama sekali tidak terbersit dalam pikiran ayah bahwa Libby mungkin sudah mulai didekati oleh malaikat. Panas kamu sudah turun sekali ke 36 derajat.
Keesokan harinya Libby dianter sama mommy dan uti ke dokter lagi, di dokter menurut mommy trombosit kamu sudah turun ke 59.000 dan langsung diperintahkan untuk masuk rumah sakit. Mommy membawa kamu ke RS Mitra Jatinegara karena kata dokter, disana PICU (ICU anak-anak) nya cukup baik. Kata Mommy, dalam perjalanan ke RS, kamu masih minta mie dan pisang. Mommy ingat di dalam mobil Libby ngomong, “Ma, kok orang-orang itu tidurnya aneh ya?” Mommy nggak bisa jawab cuma bilang, “Libby kuat ya….” sampai di rumah sakit Libby sudah nggak sadar, ketika ditaruh di bed gawat darurat, Libby langsung kejang dan pergi untuk selamanya sebelum dokter sempat melakukan pertolongan apa-apa.
Ayah minta maaf ya Liv nggak bisa nememin kamu pulang ke rumah kamu di surga. Ayah ngerasa bodoh sekali malah ikut meeting di kantor ketika kamu sedang berjuang dengan maut. Tapi memang jalannya sudah harus begitu, ayah rela Libby pulang ke rumah pemilik Libby karena ayah hanya diberi kesempatan untuk merawat Libby selama tepat lima tahun. Mommy sekarang sedang hamil lagi, Adelle sudah mulai cerewet, maunya sekarang pake baju punya Libby terus. Kemarin-kemarin dia terus berbicara mengenai kamu, Libby datang ke mimpinya Adelle ya?? Ya udah dulu ya Liv, ayah harus kerja dulu. Ayah mau buat surat buat teman-teman ayah biar mereka belajar dari pengalaman kita.

Friday, January 6, 2012

Short Stories (part 1&2 -unknown)

Part 1:

 saat itu si cowo memberikan tantangan kepada cewenya untuk hidup tanpa dirinya. tidak ada komunikasi antara mereka selama sehari. dia berkata kepada cewenya kalau dia bisa melewati itu, dia akan mencintai cewenya selamanya. cewenya pun setuju dan dia tidak sms/telfon cowonya seharian. tanpa mengetahui bahwa cowonya hanya memiliki 24 jam untuk hidup karna dia terkena kanker.
keeseokan harinya dia pergi ke rumah cowonya. air matanya pun langsung menetes pada saat dia melihat cowonya sudah terbaring tak bernyawa. dengan surat di tangan cowonya, si cewenya pun mengambil dan membaca isi surat itu yang ditulis:
"kamu berhasil sayang :') bisakah kamu melakukan itu setiap hari? I LOVE YOU"
dan cewenya pun langsung menangis dan ngga bisa terima kalau ternyata cowonya sudah tiada.. :")



Part 2:

ada seorang cewe buta, dia dibenci oleh semua orang kecuali pacarnya. lalu cewek ini berkata kepada cowoknya "aku mau menikah dengan kamu jika aku sudah bisa melihat". pada suatu hari ada orang yang mau mendonorkan matanya kepada cewek itu. setelah cewek itu bisa melihat, dia terkejut karna pacarnya juga buta. lalu pacarnya berkata "maukah kamu menikah denganku?" dengan serentak cewe itu menolak. lalu pacarnya tersenyum dan pergi sambil berkata "JAGA MATAKU BAIK BAIK YAA:')"



Part 3:

suatu hari si cewek memberikan 5 pertanyaan kepada cowoknya.

1. cewek: apa kamu bisa trima aku walau keadaan aku ngga seperti cewek lain?
cowok: iya, aku bisa terima kamu apa adanya
2. cewek: gimana kalo temen temen kamu mengejek kamu karna pacaran denganku?
cowok: aku ngga peduli, kan yang jalanin hubungan itu aku, bukan mereka
3. cewek: apa kamu bakal mutusin aku dan bakal pergi meninggalkan aku?
cowok: ngga, aku ngga akan melakukan itu. percayalah..
4. cewek: maukah kamu berjanji sama aku kalo kamu bakal sama aku selamanya?
cowok: ya, aku janji aku bakal sama kamu selamanya, sampai akhir hayat..
5. cewek: apa harapan kamu kedepan dengan hubungan kita?
cowok: menjadi ayah untuk anak anakmu

Tuesday, January 3, 2012

Friendship Couple

       Di suatu perumahan yang cukup elit tinggalah seorang ibu yang bernama Ibu Khelsy yang baru melahirkan seorang anak perempuan. Dia begitu lucu dan menggemaskan. Anak perempuan itu diberi nama Kayra Amanda, dan di panggil Kayra. Dan kebetulan tetangga depannya juga baru melahirkan dari Ibu Karina, seorang anak laki-laki yang bernama Kevin Mario, dan di panggil Kevin. yap, ibu Khelsy dan ibu Karina ini memang bersahabat dari TK sampai sekarang. Dan tidak di duga juga, melahirkan seorang anak secara bersamaan harinya, tanggalnya, bulannya, dan tahunnya. jamnya cuman beda 5 menit.sekarang tepat tanggal 14 Februari 1996 pukul 14:00. Dan mulai sejak kelahiran Kayra dan Kevin, ibu mereka selalu bersama sama untuk mencari kebutuhan-kebutuhan buat anak mereka. Setiap pagi ibu-ibu mereka slalu membawa anak-anaknya ke taman dengan kereta dorongan bayi. Dan hari-hari pun di lewati oleh Kayra dan Kevin sampai mereka masuk taman kanak-kanak yang sama.

                                                                         xxx

     "kevin!!!" teriak kayra sambil memukul tangan Kevin.
     "aww! sakit kay!" teriak Kevin sambil menarik rambut kayra yang di kuncir dua.
     "sakit tau! jangan jambak rambutku!" kata Kayra dengan kesal.
     "biarin! abis lucu sih kamu hahaha" kata Kevin sambil tertawa bahagia melihat mukanya kayra.
     "aku bilangin bu guru loh!" kata Kayra sambil menghampiri gurunya, Bu Lena.
     "bilangin aja sana! aku gak takut wooo hahaha" kata Kevin sambil memeletkan lidahnya.
     "bu guru, kevin masa tarik-tarik rambut aku hmm" kata Kayra dengan muka jutek.
     "iyaiya bu guru bilangin sama kevin nya ya kay" kata gurunya sambil menenangkan Kayra.

kayra pun hanya mengangguk dan melihat kevin yang mau di datangin oleh bu Lena.

     "kevin, kamu apakan rambutnya kayra?" tanya baik-baik gurunya.
     "ngga aku apa-apain kok bu guru, cuman di tarik aja rambutnya abis lucu sih hahaha" jawab Kevin sambil melirik Kayra yang masih manyun mulutnya.
     "lain kali jangan gitu lagi ya kevin, kasihan kayra nya. oke? kamu anak baik kan?" kata gurunya sambil mengusap rambut Kevin.
     "iya bu guru aku anak baik kok" kata Kevin sambil menundukkan kepalanya ke bawah.
     "kalo begitu sekarang kamu minta maaf sama kayra yaa" kata gurunya dengan memohon.
     "apa?! kok minta maaf? ga mau ah bu" tolak Kevin dengan muka jutek.
     "kamu harus minta maaf kevin, kamu kan udah tarik-tarik rambutnya kayra" kata bu Lena.
     "hmm baiklah bu guru" kata Kevin dengan muka datar.

Lalu Kevin pun mengampiri bangkunya Kayra.

     "kayra, maafin aku ya. aku tadi cuman bercanda, ngga serius hehe" kata Kevin dengan malu-malu.
     "hmm iya kevin, aku maafin kok. jangan gitu lagi tapinya yaa" kata Kayra dengan senyum.
     "oke! mulai skarang kita harus bersahabat ya ga boleh brantem. kayak mama kita, bersahabat dari TK haha" kata Kevin dengan tertawa.
     "haha okee! kita harus bareng-bareng yaa" kata Kayra sambil tertawa juga.

melihat mereka berdua, bu Lena pun tersenyum melihat tingkah mereka. Lalu hari demi hari di taman kanak-kanak, di lewati oleh Kevin dan Kayra. Mereka sangat kompak sejak mereka sempat bertengkar. Dan karena rumah mereka yang depan-depanan, mereka suka main bersama dan hampir setiap saat.

       Dua tahun kemudian,
       Kayra, Kevin, dan teman temannya yang lain sudah lulus dari taman kanak-kanak. Dan kini mereka akan menaiki jenjang selanjutnya yaitu, Sekolah Dasar (SD). Mereka tidak lagi bermain-main seperti di TK, mereka harus agak serius karena di SD sudah mulai belajar efektif. Kevin dan Kayra satu sekolah lagi, itu karena kedua orang tuanya yang ingin memasuki mereka dalam satu sekolahan.

     "kay, kita sekarang sudah SD. kita tidak lagi bisa bermain main kayak pas kita masih TK hmm" kata kevin yang sambil tiduran di taman bersama kayra.
     "iya vin, kata mama kita harus belajar serius buat masa depan kita" lanjut Kayra.
     "cita-cita kamu apa emang?" tanya Kevin yang sambil melihat ke langit langit.
     "cita-cita aku dokter, kamu?" tanya balik Kayra.
     "sama aku juga dokter kay hehe semoga suatu saat kita bisa jadi dokter ya amin hehe" kata Kevin sambil tersenyum. Kayra pun juga tersenyum.

                                                                             xxx

       Pagi harinya di sekolah yang baru,
       Kevin dan Kayra ternyata sekelas lagi, mereka duduk sebangku. Ibu mereka senang karena anaknya duduk sebangku.

     "kay! kita sekelas haha sebangku yaa" kata Kevin dengan senang.
     "iya vin kita sebangku aja haha" kata Kayra yang ikut senang juga.

setelah mereka duduk sebangku paling depan, barulah masuk anak anak yang yang sekelas dengan mereka berdua. Dan yang terakhir masuk ialah wali kelas, Bu Eren.

     "pagi anak-anak" sapa bu Eren dengan senyum.
     "pagi juga buu" sapa balik murid murid kelas 1A.
     "perkenalkan, nama ibu adalah Eren Maulina. Dan kalian bisa panggil Ibu Eren. oke?" kata bu Eren sambil memperkenalkan dirinya.
     "sekarang giliran kalian ya yang harus mengangkat tangan kalian jika ibu memanggil nama kalian" kata bu Eren.

lalu bu Eren pun memulai mengabsen murid-muridnya dari abjad. Nama Kayra dan Kevin ternyata atas bawah. Absen Kayra adalah 19 dan absen Kevin adalah 20. Lalu setelah semuanya telah di absen oleh bu Eren, ia pun memulai permainan untuk awal pertemuan. ternyata permainannya adalah tebak-tebakkan. Kayra dan Kevin pun sering menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh bu Eren. Dan dari situ, feeling bu Eren sudah beda. Bahwa Kayra dan Kevin adalah murid yang cerdas.

     "ibu punya tiga apel, ayah punya lima apel. Jadi hasilnya berapa kalo di gabungkan?" tanya Bu Eren.
     "delapan buu!" teriak Kayra lagi.
     "iya benar haha bagus kayra. lagi yaa!" kata bu Eren senang.
     "adik punya sepuluh mangga, diambil oleh kakak empat mangga. Jadi mangga punya adik sekarang tinggal berapa?" tanya bu Eren.
     "enam buu!!" teriak Kevin lagi.
     "iya benar, bagus kevin haha" kata bu Eren yang melihat Kevin dan Kayra dengan muka senang.

     "oke anak-anak untuk sekarang cukup ya permainannya. besok kalian sudah belajar serius. mumpung kalian baru kelas 1 SD, harus sering belajar agar pas ujian kelulusan kelas 6, kalian tidak terlalu pusing. okee? siap kan besok mulai belajar?" kata bu Eren memberikan semangat.
     "siap bu!!" jawab serentak murid murid terserbut. Dan yang paling keras adalah suara Kayra dan Kevin.

Lalu murid-murid kelas 1 pun pulang. Kevin dan Kayra sudah dijemput oleh kedua orang tuanya masing-masing. dan mereka masuk mobil masing-masing. Kevin menceritakan kepada mama papanya tentang hari ini yang dilakukan di kelas barunya. Kayra pun juga begitu.

       Mobil Kevin dan Kayra pun sampai bersamaan di depan rumah mereka. Kayra langsung masuk rumah karena mungkin sudah kecapekan. Kevin pun juga. Mereka pun berisitirahat.

                                                                              xxx

       Sore harinya, kevin melihat ke jendela. melihat apakah kayra sudah bangun dari tidur siangnya apa belum. Kebetulan jendela mereka berhadap-hadapan. Biasanya kalau Kayra sudah bangun, jendelanya pun dibuka. Tapi ini belum dibuka.

     "hem mungkin kayra masih tidur. ya udah deh" sedikit kecewa kevin. Kevin pun menutup jendela kamarnya kembali.
     "kevin, ayo turun sayang. makan dulu" teriak sang mama dari bawah.
     "baik maa, aku akan turun" kata Kevin sambil melepaskan selimutnya.

Kevin pun segera ke bawah dan menuju ruang makan. Ternyata sang mama sudah menyiapkan makanan kesukaannya kevin yaitu, ayam bakar.

     "yipi!! ayam bakar! makasih mama!" kata kevin dengan gembira. Kevin pun segera makan dan sangat lahap makan nya. Mama pun hanya tersenyum.
     "mama ke kamar dulu ya, mau istirahat. kamu kalo udah makan, kamu boleh bermain" kata mama dengan senyum sambil mengusap rambut kevin.
     "oke ma! aku main ke rumah kayra yaa" kata kevin.
     "yap terserah kamu" kata mamanya yang sambil menuju kamar.

Setelah selesai makan, Kevin pun segera ke rumah Kayra.

saat di depan pintu rumah Kayra, ternyata mama nya Kayra membukakan pintu rumahnya.

     "tante, kayranya adakan?" kata Kevin.
     "ada kok vin, langsung naik ke atas aja ya ke kamarnya" kata mama nya kayra.
     "oke tante makasih hehe" kata Kevin yang langsung naik ke atas menuju kamarnya Kayra.

     "kayraaa!!" teriak Kevin pas masuk kamarnya Kayra.
     "kevin?! ngagetin ajadeh kamu hm aku masih ngantuk tau" kata Kayra yang sambil menguap.
     "haha maafin aku kay. kamu mau tidur lagi?" tanya Kevin.
     "tidaak, aku ingin bermain sama kamu haha ayo kita ke taman!" ajak Kayra sambil menarik tangannya Kevin keluar.

Lalu mereka pun menuju taman dan bermain-main. mulai dari ayunan, perosotan, dan lari-larian. Taman itu adalah taman yang sering di datangin oleh Kayra dan Kevin. Mereka kadang suka lupa waktu kalau sudah bermain bersama di taman.

                                                                                xxx

       Keesokkan harinya, Kevin dan Kayra pun mulai belajar efektif. Mereka memperhatikan apa yang di jelaskan oleh Bu Eren dengan serius. kadang di sela sela ia menjelaskan pelajaran, ia suka memberikan beberapa pertanyaan untuk tambahan nilai. Dan pertanyaan-pertanyaan tersebut sering dijawab oleh Kevin dan Kayra. Bu Eren pun sangat bangga pada mereka. Hari demi hari di lewati oleh mereka berdua di bangku kelas 1 SD.

     "anak-anak, minggu depan kalian sudah ujian kenaikan kelas. Ibu harap kalian belajar dengan serius yaa agar nilai kalian bagusa dan mama papa kalian bangga sama kalian" kata Bu Eren
     "baik buu" jawab serentak murid-murid.

     "vin, kita harus belajar serius nih biar mama papa bangga sama kita" kata kayra.
     "iya kay, kita belajar bareng aja yuk" ajak kevin.
     "okee! selang seling ya, skarang dirumahku besok dirumahmu terus ganti-gantian deh oke?" kata kayra sambil merapihkan alat tulisnya.
     "sipdeh! ayo kay kita pulang" ajak kevin yang menunggu kayra merapihkan buku-bukunya.

Setelah Kayra selesai merapihkan buku-bukunya, mereka segera pulang dan masuk mobilnya Kevin. Ternyata yang menyetir bukan mama nya Kevin tapi supirnya, Pak Daus.

     "pak daus, mama mana?" tanya heran Kevin.
     "nyonya lagi pergi dek sama mama nya dek kayra" jawab pak Daus.
     Kevin pun hanya terdiam.

Lalu selama di mobil, Kevin dan Kayra pun bercanda-canda sampai tiba dirumah. Kayra pun masuk rumahnya dan Kevin pun juga masuk rumahnya. Mereka beristirahat karena capek tertawa terus selama perjalanan pulang tadi.

                                                                              xxx

      "kayra kayra!" kata kevin memanggil kayra saat di depan pintu rumahnya.
     "ayo vin masuk! kita langsung belajar aja yaa" kata kayra saat membukakan pintu dan mengajak kevin masuk.

Kayra dan Kevin pun mulai belajar serius di rumah Kayra. Sesuai perjanjian mereka kemarin di kelas, mereka akan belajar serius agar mama papa nya bangga pada mereka. Sampai hari minggu pun mereka tetap belajar. Kedua mama mereka bingung sekaligus bangga pada anaknya bahwa sudah ada niat untuk belajar. Padahal, rata-rata di usia mereka itu adalah susah disuruh belajar. Tapi Kayra dan Kevin pun beda dari anak-anak seusianya. Kedua mamanya tidak pernah menyuruh anak-anaknya untuk belajar, tapi Kayra dan Kevin pun sudah ada inisiatif sendiri.

                                                                               xxx

       Hari ujian pun dimulai. Kevin dan Kayra pun sudah menyiapkan otaknya matang-matang karena mereka sudah belajar dengan giat. Dengan santai mereka mengerjakan soal-soal ujiannya tanpa terburu-buru. Mereka melaksanakan ujian sampai hari Jumat dan Kayra Kevin pun mengerjakan dengan santai juga. sampai hari ujian selesai.

     "kay, akhirnya kita selesai juga ujiannya semoga hasilnya bagus yaa!" kata Kevin saat pulang sekolah menuju mobil Kayra.
     "iya vin aku juga berharap begitu hehe" kata kayra.

Mereka pun masuk mobil Kayra, dan yang menyetir adalah supirnya Kayra yaitu Pak Rudi. Karena sudah selesai, mereka pun bermain-main lagi. Mereka diberi waktu libur selama 3 minggu dan di pakai bermain dan beristirahat.

     "kriinggg!!!" bunyi telfon rumah Kayra.
     "ya halo, ini siapa?" tanya mama nya Kayra saat menjawab telfon tersebut.
     "ini saya bu, Eren. wali kelas Kayra hehe" jawab bu Eren.
     "oh ibu Eren hehe ada apa ya bu?" tanya mama nya Kayra.
     "gini bu, saya ingin memberi tahukan kepada ibu bahwa Kayra termasuk murid yang lompat kelas. Dia masuk kelas akselerasi. Jadi dia pas masuk langsung duduk di bangku kelas tiga bersama teman-teman lainnya. Kevin pun juga termasuk. Tadi sudah saya beri tahukan hehe" kata bu Eren dengan jelas.
     "yampun ibu makasih banyak ya. Saya masih tidak percaya hehe" kata mama kayra yang tidak percaya.
     "percaya aja bu, karena nilai Kayra dan Kevin diatas rata-rata mulai dari nilai ulangan harian dan ujian kenaikan kelas" lanjut bu Eren.
     "kalo begitu terima kasih banyak ya bu Eren sekali lagi hehe" kata mama nya Kayra.
     "iya bu sama-sama hehe semoga makin sukses ya buat Kayra" kata bu Eren.
     "iya bu terima kasih hehe" lanjut mama nya Kayra.

Lalu telfon pun ditutup. Mama nya Kayra masih ngga percaya, tapi yang jelas ia sangat bangga pada anaknya. begitu juga dengan mama nya Kevin yang sangat bahagia menerima kabar dari Bu Eren.
     Setelah Kayra dan Kevin pulang dari taman, mereka kaget karena kedua mama nya ada di depan rumah mereka masing-masing.

     "loh ada apa ma? kok ada di luar?" tanya bingung Kayra.
     "iya ma, knapa?" tanya juga Kevin dengan muka bingung.
     "mama punya kabar bahagia buat kalian" kata mama nya kayra dengan tersenyum.
     "apa itu ma?" tanya penasaran Kayra.
     "tadi bu Eren telfon ke rumah, dan katanya kamu termasuk murid yang lompat kelas alias aksel karna nilai kamu di atas rata-rata. mama sangat bangga sama kamu kay" kata mama nya kayra sambil memeluk kayra.
     "ya kamu juga termasuk vin. jadi kalian pas masuk sekolah nanti, langsung duduk di bangku kelas tiga" lanjut mama nya kevin..
     "serius ma?!" kaget Kayra dan Kevin.
kedua ibu mereka hanya mengangguk dan tersenyum.
     "yeeey! usaha kita ngga sia-sia kay! kita bisa duduk sebangku lagi" kata Kevin dengan bahagia.
     "iya vin! yess! haha aku senang banget" kata Kayra sambil lompat kegirangan.
     "aku juga kay senang banget haha" kata Kevin yang sambil menarik tangannya Kayra dan mengajaknya ke taman lagi untuk memetik sebatang mawar pink yang akan dibawa besok ke sekolah dan diberikan kepada bu Eren tanda terima kasih mereka.

                                                                              xxx

       Pagi harinya, Kayra dan Kevin kembali ke sekolah lagi karena waktu liburan mereka sudah habis. Mereka tidak lupa membawa sebatang mawar pink untuk guru kelas 1nya. Mereka pun berangkat ke sekolah dan siap untuk duduk di bangku kelas tiga. Satu jam kemudian, mereka sampai di sekolah dan segera menuju ke kelas barunya. Mereka merasa bahagia dan bersemangat. Karena sudah kelas 3, hari pertama masuk setelah perkenalan diri langsung belajar seperti biasa. Tidak seperti kelas 1 lagi.
       Seperti biasa, Kayra dan Kevin pun memperhatikan penjelasan dari gurunya yaitu Bu Lisha. Bu Lisha juga sudah tahu dari bu Eren bahwa Kayra dan Kevin adalah murid yang sangat cerdas. Dan disinilah bakat terpendam Kayra dan Kevin baru diketahui oleh orang tuanya dan gurunya.

     "kevin, kamu sudah ada les belum?" tanya Bu Lisha.
     "sudah bu, aku les drum dan basket. aku menyukainya!" jawab semangat Kevin.
     " kalo kamu kayra ada tidak?" tanya bu Lisha lagi.
     "ada bu, aku les vocal dan balet. aku suka nyanyi dan menari balet" jawab Kayra.
     "oh bagus-bagus, tingkatkan terus ya!" kata bu Lisha memberikan semagat.
     "oke bu!" jawab Kevin dan Kayra.

Yap! hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun telah di lewati oleh Kevin dan Kayra. Mulai mereka duduk di bangku kelas 3 sampai sekarang duduk di bangku kelas 6 mereka sudah sering mengikuti lomba-lomba sesuai bakat dan keahliannya. Dan mereka suka juara di lomba-lomba tersebut.
     
        Karena mereka berdua serius dan senang dengan les nya itu, makanya membuahkan hasil yang bagus yaitu dengan juara-juara yang sudah mereka perjuangkan. Seperti Kevin, dia sudah sering mengikuti lomba basket dan drum. Karena permainan basketnya yang bagus, ia terpilih sebagai kapten basket. Dan pukulan drum nya yang luar biasa yang membuat juri-juri terkesima, makanya ia sering mendapatkan juara. Kalau Kayra, dia juga sama seperti Kevin hanya saja beda kalau Kayra adalah vocal dan tari balet. Kayra memang memiliki suara yang bagus dan badan yang lentur sehingga ia lincah saat menari balet.

saat di sekolah,

     "kay, vin, ingat kalian sudah kelas 6. Harus fokus dalam pelajaran. Kalian akan naik ke SMP" kata Bu Fina, guru kelas 6 mereka berdua.
     "iya bu, saya juga sudah memberhentikan semua les saya demi ujian kelulusan nanti. Tapi setelah itu, saya akan lanjut les nya lagi bu" kata Kevin dengan jelas.
     "ya bu saya juga sama seperti Kevin. Ini demi kelulusan" lanjut Kayra.
     "bagus. Ibu bangga pada kalian. berjuang terus ya vin, kay" kata bu Fina sambil menepuk pundak mereka berdua. Lalu bu Fina pun pergi meninggalkan mereka.

     "ayo smangat kay! kita harus satu sekolah lagi nanti di SMP. kita harus bareng-bareng!" kata Kevin dengan semangat.
     "smangat jg vin! iya kita gak boleh di pisahkan, kita harus sama-sama ya vin hehe" kata Kayra.
     "iya kay, tenang kita selalu bersama kok kalo bisa sampai kerja nanti hehe" kata Kevin dengan tersenyum.
Kayra pun hanya mengangguk dan tersenyum.

                                                                               xxx

       Ujian kelulusan pun dimulai. Semua murid-murid kelas 6 sudah siap menghadapi ujian selama 5 hari ke depan. Pastinya Kevin dan Kayra pun juga sudah belajar giat demi masa depannya. Semua murid langsung masuk kelas ujian saat bell berbunyi pada pukul 07;00. Sebelum mulai ujian, murid-murid di wajibkan untuk berdoa terlebih dahulu. Kayra dan Kevin pun 1 ruang dan mereka berdekatan duduknya. Dan ujian pun dimulai. Semuanya diam dan serius mengerjakan soal ujiannya.
       Saat ujian berlangsung, para penjaga ujian pun berkeliling untuk memastikan murid-murid tidak ada yang menyontek. Sementara kedua orang tua Kayra dan Kevin pun berdoa dirumah masing-masing agar anaknya bisa mengerjakan soal dengan baik. Dan hari ujian telah dilewati sampai hari terakhir, hari Jumat. Setelah semuanya sudah selesai ujian, semuanya senang dan bergembira sama seperti Kayra dan Kevin.

     "kevin!! Akhirnya kita selesai juga ya ujiannya. Semoga hasilnya bagus ya vin" kata Kayra dengan gembira
     "iya kay, aku juga berharap begitu hehe. kita bebas kay! kita bisa main-main lagi haha" kata Kevin dengan senang.
    "iyaa! haha apalagi kita liburan 1 bulan, kita bakal menghabiskan waktu bersama ya vin" kata Kayra.
    "okee! kamu tenang saja kay jangan khawatir haha" kata Kevin sambil memegang pundak Kevin.

Lalu mereka pun pulang dengan hati yang sudah lega, karena sudah melewati ujian kelulusan. Tinggal menunggu hasil kelulusan. Tapi mereka belum memikirjkan itu.

                                                                              xxx

       Selama liburan, Kevin dan Kayra menghabiskan waktunya bermain bersama. Mulai dari di taman, di rumah mereka, sampai ke mall bareng untuk beli mainan. 2 minggu sudah di lewati oleh mereka, dan waktu liburan mereka tinggal 2 minggu lagi.

     "kay, kita pasti lulus kan? haha" tanya Kevin pas lagi tiduran di taman bersama Kayra.
     "lulus dong haha kita harus optimis vin!" jawab Kayra memberi semangat.

Lalu mereka bercanda-canda lagi di taman, berlari-larian dan main perosotan atau ayunan.

       Kevin dan Kayra semakin tumbuh besar, dan itu artinya ada saatnya mereka akan jatuh cinta pada seseorang. Tapi belum tahu kapan mereka akan jatuh cinta dan sama siapa. Yang jelas, Kevin dan Kayra sudah berjanji bahwa akan selalu bersama, main bersama, dan tidak akan melupakan satu sama lain. Dan mulai dari sinilah rasa sayang diantara mereka mulai tumbuh, entah itu rasa sayang terhadap sahabat atau terhadap seseorang yang spesial dihatinya.
     
       yap, hasil kelulusan dibagikan. Semua murid-murid berdoa sebelum membuka surat yang berisi LULUS/TIDAK LULUS. Semuanya deg-degan, begitu juga dengan orang tuanya masing-masing. Saat dibuka dan hasilnya.............

                                                                    "LULUS!"

Semua murid sorak bergembira pas tahu mereka lulus semua. Kayra dan Kevin pun juga sangat gembira. Mereka mengambil SMP swasta lagi, dan mereka akan mengikuti ujian untuk masuk SMP tersebut.

     "selamat kayra, kevin, kalian lulus!" ucapan selamat bu Fina kepada Kayra dan dan Kevin.
     "makasih bu hehe" jawab mereka.
     "selamat ya bu atas anak-anaknya yang sudah belajar giat hehe" kata bu Fina kepada mama nya Kayra dan Kevin.
     "iya bu, ini juga berkat pengorbanan ibu mengajari anak kita hehe" kata mama nya Kevin.
     "iyaa, tanpa ibu Fina anak-anak kita juga ngga tau jadi gimana haha" lanjut mama nya Kayra.
     "haha ibu-ibu bisa aja. yasudah kalo begitu saya permisi dulu ya bu hehe" kata bu Fina.
lalu bu Fina pun menuju ruang guru.
     "selamat ya kay, vin hehe" kata Rara, teman sekelasnya yang sedikit pemalu.
     "selamat yaa sepasang sahabat yang sangat kompak haha" kata Faldy, teman sekelasnya juga yang sangat nakal tapi walau begitu dia anaknya asik dan seru.
     "selamat juga ya fal, ra hehe" kata Kayra.
     "iya selamat juga buat kalian yaa" lanjut Kevin.

Lalu mereka pun menuju mobil untuk pulang.

     Selama di mobil, Kayra pun hanya terdiam dan sepertinya ia mengantuk. Ternyata benar, pas sampai rumah Kayra langsung menujun ke kamar dan tidur. Sementara lain hal nya dengan Kevin yang tidak mengantuk. Pas sampai rumah ia langsung ke kamar dan main dengan drum nya.

                                                                             xxx

       Tidak terasa kini Kayra dan Kevin duduk di bangku 2 SMP. Mereka 1 sekolah lagi dan lebih tepatnya 1 kelas lagi. Entah kenapa mereka lebih memilih duduk sebangku dengan sesama jenis, mungkin karena mereka sudah mulai tumbuh remaja jadi agak malu. Tidak seperti pas SD yang selalu duduk sebangku. Tapi walaupun tidak duduk sebangku lagi, mereka tetap berhubungan baik. Yap sangat baik.

saat di kelas,

     "kevin, besok jam 4 sore datang ya ke perform baletku hehe" kata Kayra menghampiri tempat duduknya Kevin yang tidak jauh darinya.
     "pasti kay! haha terus selasanya, kamu juga harus datang ya aku sama anak-anak sekelas mau tanding basket sama sekolah lain. Aku mengharapkan kamu datang kay" kata Kevin sambil menatap mata Kayra.
     "he..... i...iya vin pasti! tenang aja hehe" kata Kayra dengan gugup saat ditatap oleh Kevin.
     "oke kalo gitu aku keluar dulu ya kay" kata Kevin sambil meninggalkan Kayra di kelas.

"yampun, kenapa aku deg-degan gini pas kevin tatap mata aku..... apa aku suka dengan dia? ngga ngga, ga mungkin.... aku kan sama dia cuman sebatas sahabat. hm" kata Kayra dalam hati.

Lalu Kayra kembali mengerjakan cerpen buatannya. Tiba-tiba,

    "kay! lo deket banget sih sama kevin. lo syapanya?" kata teman nya yang iri dengan kedekatan Kayra dan Kevin.
    "gue sahabatnya, gue emang deket banget kok sama dia dari lahir" kata Kayra dengan santai.
    "dari lahir?! maksud lo?" tanya lagi Grizell dengan penasaran.
    "iya, pas gue lahir, 5 menit kemudian dia lahir juga. Dan sejak itu gue deket banget sama dia, kmana-mana bareng. Rumah gue sama dia juga depan-depanan. Gue dari TK sampai skarang slalu 1 sekolah ya lebih tepatnya 1 kelas" jelas Kayra.
Grizell pun kaget dan hampir tidak percaya. Tapi tetap saja bahwa dia cemburu melihat Kayra yang dekat banget sama Kevin.
    "enak banget sih jadi lo. Lo bisa ga deketin gue sama kevin?" kata Grizell dengan muka jutek.
Kayra pun kaget dan bangun dari bangkunya.
    "gue kasih tauin ya sama lo, kevin ngga suka sama cewek yang agresif kayak lo. Dia suka sama cewek yang pinter, baik, dan pendiam. Dan itu beda banget sama lo zell" Kayra pun langsung meninggalkan Grizell dan temannya yang bernama Tasya. Kayra pun keluar kelas dan mencari Kevin.

    "haduh kevin mana ya? hmm dicariin ngga ada" kata Kayra dalam hati sambil melihat sekitar.
Tiba-tiba dari belakang kedua matanya Kayra ditutup oleh kedua tangan seseorang. Kayra pun teriak.
    "ssst! jangan teriak kayra haha ini aku kevin" kata Kevin sambil melepaskan kedua tangannya dari matanya Kayra.
    "ih iseng banget sih. Aku tuh dari tadi cariin kamu vin. Kamu kmana aja?" kata Kayra dengan muka memelas.
    "haha maaf kay tadi aku ngumpul dulu sama anak-anak basket. Knapa cariin? kangen yaa? hahaha" kata Kevin dengan muka iseng.
    "apasih vin geer banget haha aku cuman mau ngasih tauin kamu kalo si grizell seperti biasa menghampiriku dan nanya-nanya tentang kamu" kata Kayra.
    "grizell? knapa dia selalu cari tau tentang aku ke kamu?" tanya Kevin dengan bingung.
    "ya karna aku kan paling dekat sama kamu makanya dia cari tau tentang kamu ke aku. Tapi aku ga suka sama caranya yang kasar vin" jelas Kayra sambil membuka snacknya.
    "dia emang gitu kay yaudahlah biarin aja ya. Aku juga ga suka sama sikapnya" kata Kevin.
    "hmm okee. Oya entar kamu ngumpul lagi?" tanya Kayra.
    "enggak kok kay, lagian aku ga mungkin biarin kamu sendiri" jawab Kevin dengan senyum.
    "tapi gapapa kok vin, kan ada pak rudi yang jemput jadi aku ga sendirian" kata Kayra yang membalas senyumnya Kevin.
    "iya aku tau, tapi entar di mobil kamu malah bosen ga ada yang bercanda sama kamu haha" kata Kevin yang sambil iseng memegang dagunya Kayra.
    "haha gapapa vin tenang aja" jawab singkat Kayra dengan muka malu-malu.

Lalu mereka kembali bercanda-canda sambil menghabiskan snack yang dibawa oleh Kayra. Sementara dari jarak jauh ada yang sedang melihatin mereka berdua yang lagi tertawa bahagia, yap itu Grizell. Grizell tidak suka melihat Kevin bercanda dengan Kayra karena ia begitu cemburu. Terpaksa ia menghampiri mereka berdua.

     "eh maaf ganggu" Grizell yang datang tiba-tiba dan mengagetkan Kevin dan Kayra.
     "eh lo zell. Kenapa?" tanya jutek Kevin.
     Kayra pun hanya diam dan sengaja membuang muka karena ia ga suka kedatangan Grizell.
     "ehm..... gini vin, lo bisa ga ajarin gue main basket?" tanya Grizell basa-basi.
     "hah? basket? sejak kapan lo suka basket? bukannya lo takut bola?" tanya bingung Kevin dengan muka sinis.
     "halah palingan bohong tuh vin, dia cuman mau berduaan sama kamu hahaha" kata Kayra yang menyela tiba-tiba omongan mereka berdua.
     "he? enggak kok kay. Gue serius mau bisa main basket" kata Grizell dengan gugup.
     "oh serius bagus deh. Kalo gitu belajar sama arya aja. Gue ga punya waktu" kata Kevin dengan jutek.
     "hah? arya?! kenapa harus dia? gue kan maunya sama lo vin" kaget Grizell.
     "emang knapa dengan dia? dia juga keren kok main basketnya. Mau belajar ga milih-milih siapa yang ngajar kan? haha serius ga lo?" tanya Kevin.
     "iya vin gue serius tapi......." kata Grizell yang tiba-tiba di berhentikan oleh Kevin.
     "udahlah ga usah tapi-tapian. Entar gue bilang sama arya ya. Dan besok lo udah mulai biasa latihan" kata Kevin yang sambil meminum soft drinknya.
     "oke vin..... makasih ya" kata Grizell dengan muka kecewa.
     Kevin pun hanya mengangguk. Dan Grizell pun pergi meninggalkan Kevin dan Kayra.

Sementara di kelas Grizell,

     "sial! maksud gue kan gue maunya diajarin sama kevin bukan sama arya! errrr" kesel Grizell sambil memukul mejanya.
     "hah pasti besok ga kebayang deh pas dia ngajarin gue basket. Ih udah males banget ngeliat mukanya. Kenapa ga kevin aja sih?! dia kan ganteng, putih, pinter, tajir pula hmm" lanjut Grizell dengan tangan bertopang dagu.
     "udahlah zell masih ada hari-hari lain kan untuk ngedeketin kevin?" kata Tasya yang tiba-tiba duduk di sebelahnya Grizell.
     "iya sih sya tapi kayaknya udah ga bisa lagi deh gue deketin dia. Lo liat sendiri kan tadi muka nya dia tuh udah jutek banget pas lagi ngomong sama gue" kata Grizell yang sudah mulai pesimis.
     "grizell, jangan pesimis gitu! entar kita coba lagi. oke? jangan patah semangat gitu zell" kata Tasya yang memberikan semangat.
     "iya sya makasih ya, lo emang best friend gue banget haha" kata Grizell tertawa.
     "iya dong kita kan harus memberikan semangat sama sahabat kita haha" kata Tasya.
Lalu mereka pun bercanda-canda dan bercerita-cerita yang membuat mereka tertawa.

                                                                            xxx

     "kayra tunggu!" kata Kevin yang mengejar Kayra dsri belakang setelah pulang sekolah.
Kayra pun terhenti dari jalannya. Dan dia membalikkan badan dan menengok ke arah belakang,
     "eh kevin, knapa? kok kelihatannya kayak kecapekan gitu?" tanya Kayra.
     "aku cariin kamu kay" jawab Kevin dengan nafas terisak-isak.
     "aduh vin masa lupa sih, kan aku tadi ngumpul ke aula untuk mempersiapkan perform baletku hari kamis malam" kata Kayra.
     "iyaya? yampun maaf ya kay hehe" kata Kevin dengan malu.
     "haha iya gapapa vin, yaudah yuk bareng" ajak Kayra.
Mereka pun ke arah gerbang sekolah bersama.

Sampai di mobil Kevin,

     "hari kamis itu kamu perform balet jam 7 malam kan?" tanya Kevin.
     "iyap! jangan lupa dan jangan sampai terlambat haha" jawab Kayra.
     "siaap kay tenang aja haha udah di siapkan kan bangkunya? haha" kata Kevin sambil membuka capuccinonya.
     "udah kok vin paling depan malah haha. Buat kamu, tante Karina, sama om Radhit" kata Kayra sambil melepas kuncirannya.
     "oh bagus deh haha terus pas jumatnya, kamu juga jangan lupa nonton aku tanding basket oke kay?" kata Kevin melirik matanya Kayra.
     "iya kevin haha aku kan nonton kamu terus tiap kamu tanding" kata Kayra dengan tersenyum.
     "kay ke caffee dulu yuk mau gak?" ajak Kevin
     "yaudah ayo mau kok" jawab Kayra.
     "pak, ke caffee dulu yaa" kata Kevin bilang ke pak Daus.
     "siap dek let's go! haha" kata pak Daus sambil tertawa.
     Kevin dan Kayra pun tertawa mendengar pak Daus. Lalu pak Daus pun juga ikut tertawa.

                                                                        xxx

       Dua jam kemudian akhirnya mereka pun sampai di caffee. Kayra pun ketiduran sampai tiba di caffeenya belum bangun juga. Kevin yang melihat muka Kayra pun merasa tidak tega membangunkannya.

     "gue bangunin ga ya? hem..... nggak tega bangunin kayra...." kata Kevin dalam hati.
     "dek kevin, banguninlah dek kayranya. Enggak mungkin kan kita tinggalin dia sendirian di mobil?" kata pak Daus yang sudah keluar dari mobil.
     "hmm baiklah...." singkat Kevin.
akhirnya Kevin pun membangunkan Kayra dengan pelan-pelan.
     "kay...... bangun. Kita udah sampai di caffee" kata Kevin sambil mengusap rambut Kayra.
Kayra pun akhirnya terbangun dari tidurnya.
     "eh? maaf kevin aku ketiduran hehe" kata Kayra yang segera cepat-cepat merapihkan rambutnya dan membersihkan mukanya.
     "nggak apa-apa kok kay hehe" Kevin pun hanya tersenyum.

       Lalu mereka pun masuk ke caffee. Karena Kevin melihat Kayra yang masih ngantuk, akhirnya tangannya pun merangkul pundaknya Kayra dan Kayra pun bersandar di bahunya Kevin.

     "aku merasa nyaman jika seperti ini...." kata Kayra dalam hati.

Mereka pun mengambil kursi di tengah-tengah. Tentu saja Kayra dan Kevin duduk bersebelahan. Sementara pak Daus duduk di depan Kevin.

     "kay, kamu mau pesan apa?" tanya Kevin dengan lembut.
     "aku pesan lemon tea hangat sama cream soup aja vin" jawab Kayra dengan lembut juga.
     "oh oke kay. Pak daus mau pesan apa?" tanya Kevin lagi.
     "capuccino dingin aja dek hehe" jawab pak Daus.
     "bapak gak mau sama makan nya?" tanya Kevin bingung.
     "enggak usah dek, saya nggak lapar hehe" jawab lagi pak Daus.
     "oh ya udah deh" kata Kevin.

Lalu Kevin pun memberikan kertas pesanan ke pelayannya yang sudah ia catat beberapa pesanannya. Setelah ia memberikan kertas tersebut, Kevin pun menengok ke arah Kayra yang terlihat lesu. Kevin pun bingung dan fikir bahwa Kayra bukan mengantuk tapi mungkin sakit.

     "kay...... kamu knapa?" tanya khawatir Kevin.
     "he? gapapa kok vin hehe" jawab lemes Kayra yang tiba-tiba kepalanya terjatuh di bahunya Kevin.
Kevin pun memegang keningnya Kayra dan lehernya Kayra. Ternyata Kayra sakit panas.
     "kayra kamu sakit! ke rumah sakit yuk!" kata Kevin panik.
Saat Kevin mencoba menarik Kayra dari kursinya, Kayra pun menarik tangannya Kevin.
     "enggak usah kevin. Aku baik-baik saja. percaya sama aku hehe" kata Kayra dengan tersenyum sambil menggenggam kedua tangannya Kevin.
Melihat mukanya Kayra, Kevin pun duduk kembali dengan perasaan panik dan khawatir.

       15 menit kemudian, pesanannya pun datang. Kevin memakan steak dan pak Daus meminum ice capuccino nya. Saat Kevin sedang makan dan melirik ke arah Kayra, ia melihat Kayra yang makan cream soup nya sedikit-sedikit.

     "kay? kamu knapa makan nya sedikit-sedikit gitu?" tanya Kevin yang memberhentikan makan nya.
     "hem...... aku lemas vin" jawab Kayra lemas.
     "aku suapin ya kay" kata Kevin dengan senyum sambil menyuapin Kayra.
Akhirnya Kevin pun menyuapin Kayra.

     "entah knapa gue merasakan hal yang beda saat menyuapin Kayra....." kata Kevin dalam hati.

     "aku merasakan sesuatu yang beda vin pas kamu suapin aku....." kata Kayra dalam hati.

Setelah makan nya Kayra dan Kevin habis, mereka pun pulang.

                                                                          xxx

Malam harinya di rumah Kevin,

     "Kayra sakit? ngga mungkin..... mungkin dia hanya kecapekan. Gue ga mau dia sakit...." kata Kevin dalam hati saat ia sedang terlentang di kasurnya.

Kevin pun segera bangun dan melihat ke arah jendela. Dia melihat ke jendela kamarnya Kayra yang sudah di tutup rapat dan di tutupi lagi oleh gorden pink nya.

     "aku harap kamu besok masuk sekolah kay......" kata Kevin yang masih melihat ke jendela kamarnya Kayra.


Sementara di rumah Kayra,

     "aku ga mau sakit!!" teriak Kayra di kamarnya.
     "kayra, kamu sakit demam. Kamu butuh istirahat dan besok jangan sekolah dulu yaa" kata mamanya Kayra sambil mengusap rambutnya Kayra.
     "tapi ma....." kata Kayra dengan muka pucat.
     "ngga ada tapi-tapian oke? skarang kamu tidur ya sayaang. goodnight dear" kata mamanya Kayra sambil mencium keningnya Kayra.

Lampu kamar Kayra pun dimatikan. Tapi tetap saja Kayra tidak bisa tidur.

     "knapa besok gue ga skolah?! besok gue bakal di kamar terus dan ga boleh kmana-mana hmm dan itu bikin gue bete!" kesel Kayra.
     "dan gue....... juga ga bakal ketemu kevin seharian. besok jadwal dia kan sampe sore hmm" lanjut katanya.
"eh tunggu..... besok gue ga skolah. dan itu tandanya Grizell...... gak gak gak boleh! dia ga boleh deket-deket kevin!" katanya lagi yang sambil memukuli kepalanya.

Tiba-tiba handphone nya Kayra pun berbunyi. Saat Kayra melihat hpnya, ternyata Kevin menelfonnya.

     "hallo vin?...." kata Kayra setelah mengangkat telfonnya.
     "kamu sakit ya kay?" tanya Kevin.
     "hem...... iya vin hehe" jawab Kayra dengan gugup.
     "ternyata feelingku benar. perasaan aku ga enak makanya aku langsung telfon kamu" kata Kevin.
     "oh hehe, kamu knapa belum tidur?" tanya Kayra.
     "aku ga bisa tidur kay....." kata Kevin. "kamu besok skolah?" lanjut Kevin.
     "loh knapa? kayaknya ngga skolah vin, aku butuh istirahat hehe" jelas Kayra.
     "aku...... mikirin kamu. kamu ga skolah?! yah bakal sepi deh di kelas hm" kata Kevin yang kecewa.
     "aduh maaf ya vin, tapi aku benar-benar ga boleh skolah besok...." kata Kayra menjelaskan.
     "iya aku ngerti kok kay hehe istirahat ya jangan lupa makan sama minum obat oke?" kata Kevin.
     "okedeh hehe makasih kevin" kata Kayra.
     "ya udah, kamu tidur ya kan lagi sakit jadi ga boleh tidur malam" kata Kevin.
     "iya vin ini juga mau kok hehe"
     "okedeh goodnight kaay, get well really soon hehe"
     "night too vin hehe thankyou"
     "ur welcome kay, bye!"
     "byee"

Mereka pun selesai menelfonnya. Kayra langsung tidur dan Kevin pun juga langsung tidur.

                                                                        xxx

keesokkan pagi harinya di sekolah.

     "sepi ngga ada kayra hmm" kata Kevin saat masuk kelas dan melepaskan tas ranselnya ke meja.
lalu Kevin pun merenung dan memikirkan keadaan Kayra. Saat melewati kelas Kevin, Grizel pun tidak sengaja melihat kearah kelas Kevin dan langsung menghampiri Kevin.
     "hai kevin haha" sapa Grizel dengan muka genit nya. Kevin yang sedang termenung tiba-tiba langsung kaget dengar suaranya Grizel.
     "eh? knapa zel?" tanya Kevin dengan muka dingin.
     "gapapa vin haha mana tuh si Kayra?" tanya Grizel.
     "ngga masuk, dia sakit" jawab Kevin dengan singkat.
mendengar itu Grizel pun senang karena ngga ada orang yang bisa mengganggu pdkt nya dia dengan Kevin.
     "sakit? sakit apa dia? kasian ya" kata Grizel dengan iseng.
     "heh dari pada lo gangguin gue mending lo pergi deh" kata Kevin dengan bentak.
     "yaduu jangan marah dong vin haha ntar istirahat bareng yaa" kata Grizel.
     "hah? males ah. gue bareng temen gue haha" kata Kevin yang sambil keluar kelas.
Grizel pun kesel dan cemberut mukanya.
     "ih kevin ngeselin banget. awas aja kevin suatu saat bakal jadi milik gue" kata Grizel dalam hati sambil keluar kelas menuju kelasnya.

"kriinggg...kriinggg!" Bell masuk pun berbunyi.

     "ya semuanya duduk ya, ibu mau absen kalian" kata bu Rani.
Semua murid duduk dengan rapih dan bu Rani memulai untuk mengabsen murid-muridnya. Saat nama Kayra yang dipanggil,

     "Kayra mana?" tanya Bu Rani
     "Kayra sakit buu" jawab Kevin.
     "sakit apa dia vin? tanya lagi bu Rani.
     "demam bu" jawab Kevin.

setelah di absen semua, bu Rani mulai untuk mengajar.

     "semuanya perhatikan yaa! setelah ibu menjelaskan, kalian kerjakan hal 120 di buku tulis" kata bu Rani.

bu Rani pun mulai menjelaskan materi Biologi. Sebagian ada yang perhatikan ada juga yang enggak memperhatikan. Kevin memperhatikan dengan serius.